Tuesday, February 13, 2018

Gaul bebas is failure

GAUL BEBAS YANG SALAH GAUL
Oleh : Nurfitrianti Vivi - Korda Muslimah Karim Makassar
94 tahun kurang 20 hari kaum Muslim kehilangan penjaga. Penjagaan tehadap aqidah. Selama itu pulalah berbagai pemikiran bathil merasuk ke dalam jiwa umat Muhammad akhir zaman.
Berawal dari paham nasionalisme dari seorang presiden pertama negara baru yang digelari sebagai ayah bangsa Turki skaligus pemeran utama hancurnya sebuah asas (Islam) menghilangkan mutiara yang tak berpenjaga tersembunyi didasar lautan tinta Cordova atas tangan tangan terlaknat kafir harbi fi'lan.
Hingga paham itu pun beranak pinak melahirkan virus 'sipilis' yakni sekularisme, pluralisme, dan liberalisme. Sampai hari ini masih meninabobokkan raksasa yang pernah berkuasa selama 14 abad.
Virus ini telah menyerang otak muda mudi dan menghembuskan nafas beracun dengan ruh pragmatis berbalut individualis dan pergaulan bebas.
Mencemaskan...
Seakan abadi dalam fatamorgana dunia dengan ketidaksiuman terhadap kicauan iblis yang akan menjadikan indah pada pandangan manusia suatu perbuatan dosa. Kemudian menelurkan bibit-bibit para pecinta al wahn. Itulah mimpi dunia yang selalu menggoda sang jiwa mereka. Bagaikan istana namun akan tenggelam dalam bara api keabadian sebab mereka buta.
Inilah strategi para pembuat makar melalui episode ghazul fikr. Alunan gaya hidup yang berani membelakangi kiblat tanpa rasa bersalah. Selain itu juga mengadopsi budaya nyontek dengan rumus F pangkat enam yaitu Fun, Food, Fashion, Film, Football, dan Freesex. Rumus ini berhasil menyandarkan kebahagiaan dimata manusia yang tak pernah ada puasnya. Bertingkah serba kebarat-baratan namun tak kritis dalam berfikir bahkan jauh dari paradigma istidlal (berfikir dengan dalil, penj.)
Terciptalah pembodohan secara sistemik. Terhipnotis dari hawa nafsu liberal yang mengatasnamakan hak asasi manusia lalu mengagungkan kebebasan yang kebablasan.
Pesona rona noraknya cinta picisan telah merenggut kehormatan para remaja putri dipuncak per empat belas fibrayir. Paham gaul bebas yang salah gaul inilah yang mengotori harumnya nama bangsa ini untuk dipermalukan dimata dunia.
Bagaimana tidak, pornoaksi dan pornografi serta freesex dan aborsi mendapat peringkat tertinggi diantara negara - negara mayoritas berpenduduk muslim. Sungguh prestasi yang sangat memprihatinkan. Dan mirisnya lagi, kerusakan ini tak mendapat hirau dari penguasa. Tak heran, para pejabat sebut saja PEnjahat JABATan sebab mereka terlalu taat pada hawa nafsu serakah yang haus akan kekuasaan di bawah naungan kapitalis yang rakus, uang rakyat pun disikat. Tak tahu malu.
Sudah menghalalkan segala cara namun pada akhirnya juga meraih gelar ‘koruptor’. Tak ada yang terbebas dari debu – debu kriminal selama berada dalam lingkaran setan demokrasi. Terjadilah peristiwa ketidakadilan di negeri pembebek. Formalitas dari nilai – nilai sila yang lima di atas berhala burung garuda, kedzaliman dan termasuk masalah pergaulan bebas yang nyata memunculkan illat dan dalih ke permukaan terkesan dipaksakan hanya untuk memangkas pohon yang akarnya sudah rusak tapi tidak dicabut.
Hanya sekedar mengganti rezim dengan wajah baru justru malah menambah permasalahan. Masih keukeh untuk tetap tidak menyalahkan sistem dengan alasan hidup beragam. Bahkan kewajiban kifayah yang mulia atas dasar keyakinan ummat Muhammad di akhir zaman pun dilarangnya untuk ditularkan. Betapa angkuhnya memaksa manusia untuk tidak taat kepada Rabbnya. Ilusi demokrasi.
Maka terlaknatlah wahai para pencipta konspirasi. Penghidupan yang sempit bagi mereka yang bertahkim kepada thogut dengan mengatakan sesuatu terhadap apa yang disebut – sebut oleh lidahnya secara dusta untuk mengada – adakan kebohongan kepada sang pembuat hukum (ALLAH SWT.).
Tujuh hari tujuh malam, tujuh belas kali meminta shiratal mustaqim. Tetapi menolak pengemban dakwah yang datang menawarkan hukum syara' untuk diterapkan. Padahal shiratal mustaqim tidak akan bisa terwujud selama mengadopsi sistem kufur. Kesadaran akan diam beriman hanya mengalirkan dosa investasi. Maka kemarahan singa – singa Islam membuncah dan terus menajamkan taringnya. Siap membongkar makar meski akan berhadapan dengan ancaman kelas dan bahaya ideologi yang menantang. Hingga akhirnya meruntuhkan peradaban kufur melalui ghazul fikr.
Tak ada alasan untuk tidak mengokohkan laskar sang pembawa panji revolusioner sejati di negeri Madinah kedua yang akan terbentang hingga ke bumi Kinanah.
Hanyutkan monster nasionalis beserta anak-anaknya 'sipilis’ demokrasi dalam lautan air mata dan darah para pejuang perindu perubahan hakiki melalui lisan amar ma’ruf nahi mungkar di tangan para calon syuhada yang senantiasa ikhlas dan istiqamah untuk mewujudkan janji takkunu Khilafah ala minhaji nubuwwah yang berangkat dari “intanshurullaha…sampai akhirnya tiba…yanshurukum” atas kehendak-Nya (QS. Muhammad:7)
Kami Muslimah KARIM Makassar mengikut sertakan diri bersama dalam barisan Komunitas-komunitas Islam lainnya di Makassar yang telah memenuhi ajakan dari Komunitas Sahabat Surga sebagai penyelenggara untuk ikut dalam aksi damai on the spot dengan mengkampanyekan #TolakValentineDay #PemudaIslamAntiGaulBebas ahad, 11 februari 2018 di Pantai Losari Makassar.
#RoyatulIslamHidupSelamanya
#MuslimahKarimMakassar
#KarimIndonesia

No comments:

Post a Comment