Thursday, January 25, 2018

Habitat Tercemar

MENETAS DI HABITAT TERCEMAR
.
© Doni Riw
.
Kita, generasi yang abad 20 & 21, ibarat ikan yang menetas di lautan tercemar.

Sejak kali pertama mata terbuka hingga dewasa, air beracun hadir sebagai hal biasa.

Saking biasanya, kita tak lagi tau bahwa air itu begitu berbahaya.

Kita juga tak pernah tau jika di luar sana ada air segar, habitat sehat yang semestinya.

Parahnya, ada juga ikan yang marah-marah ketika ada yang menyampaikan bahwa air tempat hidup kita ini beracun.

Ketika ada pihak yang mengajak untuk mengganti habitat beracun ini dengan yang lebih baik, mereka disebut radikal serta perusak tatanan.

Ya. Itulah kita.
Itulah habitat kita.

Habitat beracun yang memungkinkan si kaya mengeruk semua, sementara si miskin terus termiskinkan secara sistematis.

Habitat yang memungkinkan para pemuja hawa nafsu menentukan kehalalan L68T di tingkat negara.

Habitat yang memungkinkan para jahil mengatur alim ulama.

Habitat yang tercemari toxin liberalisme sejak akhir abad 19.

Toxin liberalisme yang melahirkan kebebasan membuat hukum bernama demokrasi.

Toxin liberalisme yang membawa kebebasan exploitasi sumber daya bernama kapitalisme.

Toxin nasionalisme yang memenjarakan ukuwah seluruh dunia.
Membatasi persatuan seluruh ummat di bawah satu Khalifah tanpa terbatasi warna kulit.

Toxin Hak Asasi Manusia yang menempatkan hukum Allah sebagai terpidana.

Toxin warna-warni yang mengecoh mata mata ikan yang sejak menetas hanya melihat air tercemar.

Seolah indah namun mematikan.

Toxin yang mencemari habitat sehat pemberian Allah.

Habitat yang diatur dengan hukum Allah sang Pencipta Semesta.

Habitat yang dirintis Rasulullah, diteruskan Khulafa ar Rasyidah, Khilafah Umayah, Khilafah Abasiyah, dan Khilafah Turki Usmani.

Habitat yang punah sejak 1924.

Sejak Mustafa Kemal Ataturk menggulingkan Khilafah Turki Usmani.

Menggantikannya dengan kapitalisme dan demokrasi.

Toxin yang perlahan meracuni seluruh bumi.

Hingga detik ini,

Ketika ada yang mengabarkan pada kita tentang habitat beracun ini,

bisa jadi sebagian tak percaya.

Karena kita semua adalah salah satu dari ikan yang menetas di habitat tercemar.
.
Jogja, 26118
.
***
.
te.me/doniriw_channel

No comments:

Post a Comment