Saturday, March 17, 2018

Ngaji Obat Galau

NGAJI OBAT GALAU
Galau !!! satu kata yang tak asing lagi didenger apalagi buat kids zaman now. Fenomena galau sudah menjadi trend kebanyakan remaja en remaji abad 21. Lagi sedih diputusin pacar dibilang galau, lagi marah ngeliat pacar selingkuh dibilang galau, masih jomblo ga punya pacar dibilang galau, ga dapet perhatian dari pujaan hati pun diledekin galau. Seketika dunia maya langsung ngedadak rame dengan status kegalauannya. Apalagi social media udah jadi corong ekspresi kawula muda, walhasil curcol alias curhat colongan yang memenuhi dinding facebook atau kicauan tweeter tak bisa dibendung.
Yuk Cari tau tentang Galau
Status galau marajalela di dunia maya karena menjadi keluhan wajib facebookers dan tweeple. Saking sering  akhirnya jadi trend, banyak remaja yang bangga melabeli dirinya generasi galau tanpa cari tau artinya.
Coba perhatikan definisi galau menurut KBBI yaitu di halaman 407 Kamus Besar Bahasa Indonesia edisi IV (2008), Galau berarti kacau (tentang pikiran), bergalau berarti (salah satu artinya) kacau tidak karuan (pikiran) dan kegalauan berarti sifat (keadaan hal), galau di dalam Google translate dan buku kamus Indonesia-inggris John M.Echols dan hasan Shadily, Bahasa inggris galau adalah hubbub dan confusion. Artinya galau lebih dekat dengan suasana pikiran yang tengah bingung. Menurut situs arti-kata.com, bergalau adalah sibuk beramai-ramai; ramai sekali; kacau tidak keruan (pikiran).
Nah, apapun definisi galau, yang pasti kita akan mendeteksi kehadiran para galauers di dunia maya. Ciri-cirinya adalah self sentris alias doyan mengeluh atau ngomongin dirinya sendiri atau getol mengumbar masalah pribadinya ke publik, atau rajin update banyak status entah dengan bentuk puisi yang mendayu-dayu, kata bijak, kata mutiara atau aktif curcol di waktu-waktu Indonesia bagian galau… Apakah kamu termasuk salah satunya??? Hayoo….ngaku aja!  Galau itu bikin remaja en remaji pada gelisah, bimbang, bingung apa yang harus dilakukan. kebanyakan dari mereka jadi murung secara mendadak bin banyak beban pikiran.
Virus galau juga menular ke orang dewasa, bahkan menjadi penyakit galau masal yang menjangkiti masyarakat kita.  Sebenarnya ketika seseorang merasa bingung and gelisah, itu memang hal yang wajar dan manusiawi.  Sama seperti rasa takut-berani, bahagia-sedih dan lain-lain nya. Tapi jadi tidak manusiawi ketika kebingungan menjadi wabah penyakit, bahkan menjadi semacam karakter yang melekat pada seseorang.  Apalagi kalau menghadapi suatu masalah, dia selalu dilema atau bingung.
Kenapa harus galau?
Galau itu adalah sebuah penyikapan yang dilakukan oleh seseorang atas masalah yang menimpanya. Dan perlu kamu tahu, setiap orang memiliki masalah dengan kadar yang berbeda, karena Allah memberikan masalah atau ujian sesuai dengan kemampuan manusia. Tapi yakin deh, tidak ada masalah ataupun ujian dari Allah yang tidak dapat diselesaikan oleh hamba Nya.
Allah menguji sesuai tingkat keimanan kita loch Guys.  Dan yang harus kamu tau  juga neh, ujian dari Allah itu tujuannya untuk membuktikan kebenaran keyakinan keimanan seseorang, apakah ia layak disebut orang beriman ataukah orang munafik yang hanya menampakkan zahirnya dan menyembunyikan batinnya. Maka Allah sudah mengingatkan kita, “Dan sungguh akan kami berikan cobaan kepada kalian, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa, dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar” (Qs. Al-Baqarah : 155). Jadi boleh dibilang, Galauers adalah orang yang ga mampu menyalurkan resah mereka dengan cara yang benar. Padahal “Cukuplah Allah bagi kita, tidak ada Tuhan selain diriNya. Hanya kepadaNya kita bertawakkal..”
Tahu Ga teman… Galau tidak memberikan solusi atas masalah kita. Galau hanya menambah beban bagi pelakunya. Lihat aja status galauers yang isinya keluhan kegalauan, kebimbangan, yang kadang ditulis dengan lebay. Keluhan-keluhan itu  ga’ menyelesaikan masalah yang menimpanya. Bahkan itu menunjukkan bahwa ia tidak mampu menyelesaikan masalahnya sendiri. Padahal sebagai seorang muslim kita kudu yakin kalau Allah telah berjanji tidak akan membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya.
So, galauers adalah orang yang belum mampu menemukan solusi yang hakiki. Mereka mencari solusi pada tempat yang mustahil memberikan solusi. Padahal sudah jelas bahwa sabar dan shalat adalah sebaik-baik cara untuk mendapatkan solusi yang hakiki “Dan mintalah pertolongan kepada Allah dengan Sabar dan Sholat dan sesungguhnya Sholat itu amatlah berat kecuali kepada orang-orang yang khusyuk” (QS Al Baqarah: 45)
Allah SWT adalah Rabb yang Maha Baik, maka apapun yang Dia tetapkan pasti jadi kebaikan. Para Galauers itu belum mampu memahami bahwa semua yang Allah tetapkan kepada makhluk-Nya adalah yang  terbaik. Bisa jadi para galauers itu belum  faham bahwa masalah yang menimpanya adalah ujian yang dapat meningkatkan derajatnya di sisi Allah. Ibarat seseorang yang akan naik kelas maka pasti akan diuji terlebih dahulu, jika ia mampu menyelesaikan ujian itu ia akan lulus, namun jika gagal maka ia akan tetap pada kelasnya. Begitupun ujian dalam kehidupan ini, berat dan ringannya ujian disesuaikan dengan kedudukannya di hadapan Allah. Para nabi adalah orang yang paling banyak mendapat ujian. Seseorang diuji berdasar tingkat ketaatannya kepada Allah SWT. Jika ia adalah orang yang kuat agamanya, maka kuat pula ujian baginya. Ibarat nya neh, semakin tinggi pohon semakin besar angin yang menerpanya.
Satu lagi, orang yang sedang galau itu artinya belum mampu bersabar atas ujian dari Allah SWT. Merasa diri mereka sebagai orang yang paling menderita sedunia (…. Ealaaahhhhh), mengumbar seakan-akan lemah tak berdaya. Padahal sesungguhnya musibah dan masalah adalah sarana untuk melatih kesabaran. Kita tidak akan dapat bertahan dalam sebuah kebaikan kecuali dengan bersabar. Kita tidak dapat mentaati Allah SWT dan menjauhi kebatilan kecuali dengan sabar. Surga adalah hadiah tertinggi bagi orang-orang yang sabar dalam ujian. Wahai orang-orang yang beriman! Bersabarlah kamu dan kuatkanlah kesabaran kamu.
So  jadi kenapa harus galau? Padahal kan Allah selalu bersama kita. Inga inga, “Sesungguhnya Allah bersama kita”

Mengkaji Islam Obat Galau
Masalah atau ujian datang nggak bisa diduga, nggak ada ceritanya masalah kasih notifikasi via email, Wa, atau BBM qlo mau datang. Makanya siap nggak siap, masalah bakal mampir dalam penggalan kehidupan kita. Yang harus kita lakuin bukan jadi galauers tapi harus memperjelas prinsip hidup kita. Karena kebayang ga sih qlo orang ga punya prinsip hidup apa aja dijabanin ngikutin hawa nafsunya. Pertimbangan moral atau akhlak udah ga mempan, bahkan aturan islam pun dilabrak,  jadi gelap mata bin lupa daratan. Padahal Islam itu sejatinya adalah way of life (jalan hidup). Itu penting nya kita mengkaji islam. Islam adalah dien yang mengatur segala urusan, mulai dari  bangun tidur sampai urusan mendengkur, mulai dari urusan  sepele sampai yang bertele-tele, mulai dari urusan bangun rumah  sampai bangun negara. Semuanya diatur dalam Islam.  Komplit..plit..plit! So, Jangan Ada Galau Di antara Kita.  Karena rasa galau itu ngetemnya dalam hati dan pikiran,  kalau disepelekan tentu akan berakibat buruk.
Akibat lanjutan  bagi orang yang sedang galau (bingung, confuse) adalah futur  (down), lupa diri, lupa daratan, sampe lupa makan and than bisa bikin pengidapnya kehilangan arah dan tujuan  hidup. Kaya orang linglung gitu.  Ketika seseorang bingung cari jalan keluar dari masalah  yang tengah dihadapi, itu tandanya doi belum punya prinsip  (idealisme) hidup yang yahud. Padahal idealisme hidup yang lahir  dari cara pandang (mindset)  terhadap kehidupan itu penting  banget buat panduan menyelesaikan setiap masalah. Seorang  remaja yang punya prinsip hidup dagadu: muda foya-foya, tua  kaya raya, mati masuk surga, pasti masa mudanya banyak  dipake untuk mengejar kesenangan dunia yang tak ada habisnya.
Idealisme itu ibarat darah yang senantiasa mengalir dalam  tubuh kita. Bicara idealisme itu bicara tentang hidup dan  mati, tentang harga diri, tentang sikap, dan tentang tujuan dan  target kita dalam hidup ini. Bayangin aja, kalo orang sama sekali  nggak punya idealisme, hidupnya bakal penuh kegalauan. Ibarat  orang bepergian tapi nggak tahu tujuannya harus pergi ke mana.  Dijamin bekal, waktu, tenaga, dan pikirannya bakal habis gak  karuan. Idealisme itu ibarat “nyawa” dalam kehidupan kita. Bisa  kamu bayangkan sendiri, kalau  nggak punya tujuan yang  hendak dicapai, rasanya garing banget hidup ini.
Adanya Idealisme tak lain dan tak bukan mengharuskan kita untuk mengkaji islam. Dengan idealisme, tujuan hidup kita jadi terarah,  punya target yang jelas, dan pasti punya dorongan kuat dalam  mewujudkan segala  impian mulia yang jadi tujuan hidup. Dan itu  berarti menuntut sebuah perjuangan dan pengorbanan. Rintangan  seberat apapun akan dianggap sebagai sebuah tantangan yang kudu  ditaklukkan. Jadi, Maju terus pantang kabooor!
Tips Antii Galau
Sadarkan diri bahwa kita ini akan diuji oleh Allah dengan masalah yang  datang kepada kita, sebagai ujian ‘cinta’ alias keimanan kita kepada  Allah. So, stay cool, calm, and confident!
Sertakan sikap sabar dan syukur, ketika masalah itu datang, karena  masalah itu  akan mendewasakan kita. Nikmatin  aja sambil cari  solusinya.
Kalo merasa memang harus curhat, carilah tempat curhat yang tepat,  jangan membiasakan diri curcol di arena publik macam facebook atau  twitter.  Cobalah  cari  teman,  atau  datangi  tempat  yang  bisa  ‘menasehati’ kita. Kalau  temannya orang galau itu  kesendiriannya, pasti dia akan merasa sendiri dalam menghadapi hidup.
Selalu tanamkan positif thinking. Pertama, positif thinking pada Allah  SWT, karena Allah sesuai dengan persangkaan/mindset hamba-Nya.  Kedua, positif thinking pada diri sendiri,  karena seorang muslim yang  baik adalah yang “bermanfaat” bagi orang di sekitarnya.
Segera cari sarana atau wahana yang bisa membuat kita memiliki  idealisme  Islam,  yakni tempat-tempat  kajian Islam,  setelah itu  istiqomahlah di dalamnya. So, bakarlah semangatmu untuk belajar  sekarang juga, jangan ditunda!



No comments:

Post a Comment